Kamis, 30 Juli 2015

metode analisa ABC dan VEN beserta contoh



BAB I
PENDAHULUAN

1.1   ANALISA ABC
Analisis ABC adalah metode dalam manajemen persediaan (inventory management) untuk mengendalikan sejumlah kecil barang, tetapi mempunyai nilai investasi yang tinggi.
Analisis ABC didasarkan pada sebuah konsep yang dikenal dengan nama Hukum Pareto (Ley de Pareto), dari nama ekonom dan sosiolog Italia, Vilfredo Pareto (1848-1923). Hukum Pareto menyatakan bahwa sebuah grup selalu memiliki persentase terkecil (20%) yang bernilai atau memiliki dampak terbesar (80%). Pada tahun 1940-an, Ford Dickie dari General Electric mengembangkan konsep Pareto ini untuk menciptakan konsep ABC dalam klasifikasi barang persediaan.
Berdasarkan hukum Pareto, analisis ABC dapat menggolongkan barang berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan kemudian dibagi menjadi kelas-kelas besar terprioritas, biasanya kelas dinamai A, B, C, dan seterusnya secara berurutan dari peringkat nilai tertinggi hingga terendah, oleh karena itu analisis ini dinamakan “Analisis ABC”. Umumnya kelas A memiliki jumlah jenis barang yang sedikit, namun memiliki nilai yang sangat tinggi.
Analisis ABC digunakan untuk menganalisa tingkat konsumsi semua jenis obat. Analisis ini mengenai 3 kelas yaitu:
a)      A (Always)
Obat harus ada karena berhubungan dengan pengendalian dalam pengadaannya. Persentase kumulatifnya antara 75%-80%. Kelas A tersebut menunjukkan 10%-20%  macam persediaan memiliki 70%-80% dari total biaya persediaan. Hal ini berarti persediaan memiliki nilai jual yang tinggi sehingga memerlukan pengawasan ekstra dan pengendalian yang harus baik (Quick, 1997).
b)      B (Better)
Kelas B, 20-40% item obat di rumah sakit dengan alokasi dana 10-15% dari keseluruhan anggaran obat. Persentase kumulatifnya antara 80-95% (Quick, 1997).


c)       C (Control)
Obat mempunyai nilai yang rendah, yaitu  sekitar 5% namun jumlah obat sangat banyak, yaitu mencapai 60%. Karena obat selalu tersedia maka pengendalian pada tingkat ini tidak begitu berat. Persentase kumulatifnya antara 95%-100% (Quick, 1997). 

Kelompok
Jumlah item
Nilai
A
B
C
10-20 % item
20-40% item
60% item
80 %
15 %
5 %
Tabel. Pareto ABC






1.2   ANALISA VEN
Analisis VEN merupakan analisa yang digunakan untuk menetapkan prioritas pembelian obat serta menentukan tingkat stok yang aman dan harga penjualan obat. Kategori dari obat-obat VEN yaitu:
a)      V (Vital)
Merupakan obat-obat yang harus ada, yang diperlukan untuk menyelamatkan kehidupan, masuk dalam kategori potensial life saving drug, mempunyai efek samping withdrawl secara signifikan (pemberian harus secara teratur dan penghentiannya tidak tiba-tiba) atau sangat penting dalam penyediaan pelayanan kesehatan. Kriteria nilai kritis obat ini adalah kelompok obat yang sangat essensial atau vital untuk memperpanjang hidup, untuk mengatasi penyakit penyebab kematian ataupun untuk pelayanan pokok kesehatan. Pada obat kelompok ini tidak boleh terjadi kekosongan (Quick,1997).
b)      E (Essensial)
Merupakan obat-obat yang efektif untuk mengurangi rasa kesakitan, namun sangat signifikan untuk bermacam-macam penyakit tetapi tidak vital secara absolut, hanya untuk penyediaan sistem dasar. Kriteria nilai kritis obat ini adalah obat yang bekerja kausal yaitu obat yang bekerja pada sumber penyebab penyakit dan yang banyak digunakan dalam pengobatan penyakit terbanyak. Kekosongan obat kelompok ini dapat ditolelir kurang dari 48 jam (Quick,1997).
c)       N (Non Essensial)
Merupakan obat-obat yang digunakan untuk penyakit yang dapat sembuh sendiri dan obat yang diragukan manfaatnya dibanding obat lain yang sejenis. Kriteria nilai krisis obat ini adalah obat penunjang agar tindakan atau pengobatan menjadi lebih baik, untuk kenyamanan atau untuk mengatasi keluhan. Kekosongan obat kelompok ini dapat ditolerir lebih dari 48 jam (Quick,1997).


1.3   ANALISA KOMBINASI ABC – VEN
Jenis obat yang termasuk kategori A (dalam analisis ABC) adalah benar-benar yangdiperlukan untuk menanggulangi penyakit terbanyak dan obat tersebut statusnya harus Edan sebagain V (dari analisa VEN). Sebaliknya jenis obat dengan status N harusnyamasuk dalam kategori C (Maimun, 2008).
Digunakan untuk menetapkan prioritas pengadaan obat dimana anggaran yang ada tidak sesuai kebutuhan.













BAB II
ISI


2.1   ANALISA ABC

A.      CARA PERHITUNGAN ANALISA ABC
1)      Hitung jumlah dana yang dibutukan untuk masing-masing obat dengan caramengalikan jumlah obat dengan harga obat.
2)      Tentukan rangkingnya mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil.
3)      Hitung presentasenya terhadap total dana yang dibutuhkan.
4)      Hitung kumulasi persennya.
5)      Perbekalan farmasi kategori A termasuk dalam kumulasi 70%.
6)      Perbekalan farmasi kategori B termasuk dalam kumulas 71-90%.
7)      Perbekalan farmasi kategori C termasuk dalam kumulasi 90-100%
B.      CONTOH SOAL ANALISA ABC SESUAI PROSEDUR
1)      Hitung jumlah dana yang dibutukan untuk masing-masing obat dengan caramengalikan jumlah obat dengan harga obat.
2)      Tentukan rangkingnya mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil.
No.
Nama Obat                
Kemasan
Jumlah
Harga (Rupiah)
Jumlah harga
No. Urut
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Metampiron tablet 500 mg
Ibuprofen tablet 400 mg
Paracetamol tablet 500 mg
Kalsium laktat tablet 500 mg
Amoksisilin kaplet 500 mg
Kloramfenikol salep mata 1%
Piridoksin (Vit.B6) tablet 100 mg
Klorokuin tablet 150 mg
Asam askorbat ( Vit.C) tablet 50 mg
Garam oralit 200 mL
Botol/ 1000
Ktk/ 10 x 10
Botol/ 1000
Botol/ 1000
Botol/ 100
Tube 5 g
Botol/ 1000
Botol/ 1000
Botol/ 1000
Ktk 25 sachet
100
20
200
30
500
50
100
50
30
100
55.600
19.000
49.500
41.000
28.200
1.600
17.100
65.900
18.700
8.800
5.560.000
380.000
9.900.000
1.230.000
14.100.00
80.000
1.710.000
3.295.000
561.000
888.000
3
9
2
6
1
10
5
4
8
7
No urut
Nama Obat
Kemasan
Jumlah
Harga (Rupiah)
Jumlah harga

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Amoksisilin kaplet 500 mg
Paracetamol tablet 500 mg
Metampiron tablet 500 mg
Klorokuin tablet 150 mg
Piridoksin (Vit.B6) tablet 100 mg
Kalsium laktat tablet 500 mg
Garam oralit 200 mL
Asam askorbat ( Vit.C) tablet 50 mg
Ibuprofen tablet 400 mg
Kloramfenikol salep mata 1%
Botol/ 100
Botol/ 1000
Botol/ 1000
Botol/ 1000
Botol/ 1000
Botol/ 1000
Ktk 25 sachet
Botol/ 1000
Ktk/ 10 x 10
Tube 5 g
500
200
100
50
100
30
100
30
20
50
28.200
49.500
55.600
65.900
17.100
41.000
8.800
18.700
19.000
1.600
14.100.000
9.900.000
5.560.000
3.295.000
1.710.000
1.230.000
888.000
561.000
380.000
80.000
37.704.000
















3)      Hitung presentasenya terhadap total dana yang dibutuhkan.
4)      Hitung kumulasi persennya.
5)      Perbekalan farmasi kategori A termasuk dalam kumulasi 70%.
6)      Perbekalan farmasi kategori B termasuk dalam kumulas 71-90%.
7)      Perbekalan farmasi kategori C termasuk dalam kumulasi 90-100%

No Urut
Nama Obat
Jumlah Harga
Jumlah Harga Kumulatif
Persentase Terhadap Total Dana
Persentase Kumulatif

ABC
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Amoksisilin kaplet 500 mg
Paracetamol tablet 500 mg
Metampiron tablet 500 mg
Klorokuin tablet 150 mg
Piridoksin (Vit.B6) tablet 100 mg
Kalsium laktat tablet 500 mg
Garam oralit 200 mL
Asam askorbat ( Vit.C) tablet 50 mg
Ibuprofen tablet 400 mg
Kloramfenikol salep mata 1%

14.100.00
9.900.000
5.560.000
3.295.000
1.710.000
1.230.000
888.000
561.000
380.000
80.000

14.100.000
24.000.000
29.560.000
32.855.000
34.565.000
35.795.000
36.683.000
37.244.000
37.624.000
37.704.000

37,39%
26.25%
14,74%
8,73%
4,53%
3,26%
2,35%
1,48%
1%
0,26%
37,39%
63,64%
78,83%
87,11%
91,64
94,90%
97,25%
98,73%
99,73%
99,99%
A
A
B
B
C
C
C
C
C
C




2.2   ANALISA VEN

A.      PENGGOLONGAN OBAT SISTEM VEN
Penggolongan Obat Sistem VEN dapat digunakan :
1)      Penyesuaian rencana kebutuhan obat dengan alokasi dana yang tersedia.
2)      Dalam penyusunan rencana kebutuhan obat yang masuk kelompok vital agar diusahakan tidak terjadi kekosongan obat
3)      Untuk menyusun daftar VEN perlu ditentukan terlebih dahulu kriteria penentuan VEN. Dlm penentuan kriteria perlu mempertimbangkan kebutuhan masing-masing spesialisasi.

B.      LANGKAH LANGKAH MENENTUKAN VEN
1)      Menyusun kriteria menentukan VEN
2)      Menyediakan data pola penyakit
3)      Standar pengobatan
No
Nama Obat
VEN
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Metampiron tablet 500 mg
Ibuprofen tablet 400 mg
Paracetamol tablet 500 mg
Kalsium laktat tablet 500 mg
Amoksisilin kaplet 500 mg
Kloramfenikol salep mata 1%
Piridoksin (Vit.B6) tablet 100 mg
Klorokuin tablet 150 mg
Asam askorbat ( Vit.C) tablet 50 mg
Garam oralit 200 mL

E
E
E
N
E
E
N
V
N
V

10 penyakit terbanyak
10 penyakit terbanyak
10 penyakit terbanyak
penunjang
Bekerja kausal
Bekerja kausal
penunjang
Program malaria
Penunjang
Program diare



2.3   ANALISA KOMBINASI ABC – VEN
Jenis obat yang termasuk kategori A (dalam analisis ABC) adalah benar-benar yangdiperlukan untuk menanggulangi penyakit terbanyak dan obat tersebut statusnya harus E dan sebagain V (dari analisa VEN). Sebaliknya jenis obat dengan status N harusnyamasuk dalam kategori C (Maimun, 2008).
Digunakan untuk menetapkan prioritas pengadaan obat dimana anggaran yang adatidak sesuai kebutuhan.
Metode gabungan ini digunakan untuk melakukan pengurangan obat. Mekanismenya adalah sebagai berikut:
1)      Obat yang masuk kategori NC menjadi prioritas pertama untuk dikurangi ataudihilangkan dari rencana kebutuhan, bila dana masih kurang, maka obat kategori NB menjadi prioritas selanjutnya dan xobat yang masuk kategori NA menjadi prioritas berikutnya. Jika setelah dilakukan dengan pendekatan ini dana yangtersedia masih juga kurang lakukan langkah selanjutnya.
2)      Pendekatan sama dengan pada saat pengurangan obat pada kriteria NC, NB, NAdimulai dengan pengurangan obat kategori EC, EB dan EA (Maimun, 2008).

V
                 E
N
A
VA (9)
EA (6)
NA (3)
B
VB (8)
EB (5)
NB (2)
C
VC (7)
EC (4)
NC (1)
BAB III
PENUTUP

3.1   KESIMPULAN

Analisis ABC adalah metode dalam manajemen persediaan (inventory management) untuk mengendalikan sejumlah kecil barang, tetapi mempunyai nilai investasi yang tinggi.
Berdasarkan hukum Pareto, analisis ABC dapat menggolongkan barang berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan kemudian dibagi menjadi kelas-kelas besar terprioritas, biasanya kelas dinamai A, B, C, dan seterusnya secara berurutan dari peringkat nilai tertinggi hingga terendah, oleh karena itu analisis ini dinamakan “Analisis ABC”.
Analisis VEN merupakan analisa yang digunakan untuk menetapkan prioritas pembelian obat serta menentukan tingkat stok yang aman dan harga penjualan obat.
Analisa kombinasi ABC – VEN Digunakan untuk menetapkan prioritas pengadaan obat dimana anggaran yang adatidak sesuai kebutuhan.








DAFTAR PUSTAKA

Maimun, Ali. 2008. Perencanaan Obat Antibiotik Berdasarkan Kombinasi Metode Konsumsi dengan Analisis ABC dan Reorder point terhadap Nilai Persediaan dan Turn Over Ratio di Instalasi Farmasi RS Darul Istiqomah Kaliwungu Kendal (Tesis). Universitas Diponegoro. Semarang.
Quick dkk, J.D., Hume, M.L., Rankin, J.R.,O’Connor, R.W., 1997, Managing Drug Supply, Management Sciences for Health, 7th printing, Boston, Massachussets.